Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

TERNYATA ! OARFISH BUKAN MONSTER LAUT

Selamat pagi sobat, kali ini saya mau nge-bahas about Oarfish, Oarfish (Regalecus russellii) adalah ikan yang jarang ditemukan atau sangat langka, ikan ini memiliki bentuk tubuh ramping dan berukuran panjang, bahkan pernah ditemukan oarfish yang panjangnya sampai 11 meter dan berat sampai 272 kg, gg kebayang untuk ikan yang begitu pancang dan berat pasti bakal dikira monster. Sebenarnya ikan ini bukan monster soalnya oarfish ini makanannya adalah plankton atau makhluk2 kecil di laut, gg makan manusia kok jadi gg perlu takut :), yang spesial dari ikan ini oarfish gg punya sisik gan, tubuhnya si oarfish cuma dilapisi oleh memberan yang disebut guanin, dan Oarfish cuma punya 1 sirip berwarna merah dan termasuk ikan penyendiri, tapi ketika ikan ini udah tua atau udah mau sekarat ikan ini migrasi ke permukaan air mungkin pengen lihat matahari sekali seumur hidupnya. hehehe.. subhanallah ya ciptaan tuhan begitu besar. Pelaut di zaman dahulu belum punya teknologi seperti sekarang nah para p

Makalah Pengukuran Keanekaragaman Hayati Pada Ekosistem Padang Lamun

PENDAHULUAN 1.1.             Latar Belakang Salah satu ekosistem pesisir yang memiliki produktivitas primer tinggi adalah padang lamun . Massa daun lamun juga akan menurunkan pencahayaan matahari di siang hari, melindungi dasar perairan dan memungkinkan pengembangan lingkungan mikro pada dasar vegetasi. Sehingga merupakan habitat potensial bagi komunitas ikan untuk berlindung, mencari makan, dan memijah (Aswandy dan Azkab, 2000). Sejumlah spesies ikan ekonomis penting menghabiskan sebagian siklus hidup dan sepanjang hidupnya pada ekosistem padang lamun. Padang lamun merupakan sumber daya laut yang cukup potensial karena memiliki beberapa fungsi penting sehingga dapat dimanfaatkan untuk dimanfaatkan. Banyak organisme yang secara ekologis dan biologis sangat tergantung pada keberadaan lamun. Ekosistem tersebut merupakan sumber makanan penting bagi banyak organisme oleh sebab itu banyak biota laut yang memanfaatkannya sebagai tempat memijah, contohnya adalah krustasea , gastropoda,

Fungsi Negatif Positif Gastropoda di Terumbu Karang

Oleh : Aziz Mukhsin (Ilmu Kelautan UNSOED '11) Pada umumnya Gastropoda hidup di laut, meskipun banyak juga yang ditemukan di perairan tawar dan di daratan. Hewan ini terbanyak hidup diperairan laut dangkal, mulai dari daerah pasang surut hingga ke perairan neritik sampai kedalaman 200 m. Gastropoda banyak menempati daerah terumbu karang, sebagian membenamkan diri dalam sedimen, beberapa dapat dijumpai menempel pada tumbuhan laut seperti mangrove, lamun dan alga. Terumbu karang (Coral reef) merupakan masyarakat organisme yang hidup didasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur (CaCO3) yang cukup kuat menahan gaya gelombang laut. Sedangkan organisme–organisme yang dominan hidup disini adalah binatang-binatang karang yang mempunyai kerangka kapur, dan algae yang banyak diantaranya juga mengandung kapur.  Berkaitan dengan terumbu karang diatas dibedakan antara binatang karang atau karang ( reef coral ) sebagai individu organisme atau komponen dari masyarakat dan terumbu kar

Ekstrak Agar dari Gracillaria Vermiculophylla Sebagai Zat Film dan Pelapis Makanan

Oleh : Aziz Mukhsin  Penggunaan tanaman seperti rumput laut dalam akuakultur bisa memberikan produksi yang berkelanjutan dan biaya yang efektif juga dapat menggurangi ancaman terhadap lingkungan dari limbah akuakultur. Polimer Biodegradasi telah dikembangkan saat ini namun permasalahan yang sering terjadii adalah pengguunaan polimer sintetik seperti plastik, penelitian saat ini yang berkembang adalah mencari material yang murah dan juga bersahabat dengan lingkungan dan dapat terdegradasoi secara alami. Rumput laut merah seperti Gracillaria vermiculophylla adalah sumber penghasil agar, sebuah biopolimer yang bisa didapatkan melalui proses ekstraksi sederhana dan telah banyak dilakukan oleh industri parmasi ataupun bioteknologi untuk pembuatan gel ataupun pembungkus obat. Fungsi pelindung dari film yang digunakan untuk pelapis makanan adalah untuk mencegah pengembunan, hilangnya oksigen dan mengeluarkan minyak ketika ditempatkan bersama makanan yang berbeda. Film dari Gliserol/ag

Diskripsi Tentang Karakteristik, Pola Distribusi, Klasifikasi, Sistem Reproduksi dan Kebiasaan Makan Karang Matahari (Tubastrea Coccinea)

The Sun Coral Oleh : Jamalludin & Arya (Ilmu Kelautan UNSOED Angkatan 2012) Tubastrea, atau karang matahari. Memiliki polip berukuran besar dengan banyak tentakel yang berbentuk bintang. Karang ini menjadi primadona untuk dijadikan objek fotografi bawah laut karena keindahannya.  Keindahan sun coral ini selain dari bentuk polyp juga karena warnanya yang cerah (jingga, kuning, hitam, dan lain-lain). Karena hal ini pula karang ini banyak dipelihara di aquarium oleh para hobiist. Karang ini juga dapat diekspor sebagai karang hias, namun kuotanya dibatasi karena sun coral termasuk kedalam daftar appendix cites(a). Para diver dapat menemukan karang ini dilaut yang lebih dalam dari karang pada umumnya, bahkan dapat ditemukan didalam gua. Genus ini memiliki 5 spesies, satu diantaranya masuk kategori critically endangered (krisis) dalam daftar merah IUCN yakni Tubastrea florean (b). Yang akan dibahas dari tulisan ini ialah karang jenis Tubastrea coccinea atau yang sering diseb

Ciri-ciri, Klasifikasi, Pertumbuhan, Faktor Pembatas, Reproduksi, Adaptasi Lingkungan, Kebiasaan Makan Karang Massive (Porites lutea)

Karakteristik Karang Keras Porites lutea   Oleh :  Syarif Zaky Darmawan & Diyah Fatimah Oktaviani ( IKL UNSOED 2012) Pendahuluan Karang merupakan hewan benthos sesil, maka ekspresi hidupnya seperti laju pertumbuhan merupakan cerminan kondisi lingkungan dimana karang tersebut hidup (Insafitri dan Wahyu Adi Nugraha, 2006). Terumbu karang adalah ekosistem laut tropis yang berperan penting dalam mendukung perikanan namun sangat rentan terhadap gangguan lingkungan perairan (Rani dkk, 2004). Komunitas karang masif dari famili Poritiid, Agariciid, dan Faviid yang biasa ditemukan di perairan yang mengalami kekeruhan, eutrofikasi dan bersalinitas rendah (Latypov, 2003 dalam Munasik dan Rikoh Manogar Siringoringo, 2011). Menurut Tomascik et al . (1997) dalam Insafitri dan Wahyu Adi Nugraha (2006) koloni massive genus Porites (seperti Porites lutea , Porites lobata ) adalah karang penting dalam menyusun terumbu karang di Kepulauan Indonesia.  Karang Porites lutea merupakan kar