Skip to main content

Asal Mula Sedimen di Laut

Pada Faktanya, wilayah bumi paling banyak dilapisi oleh air sehingga telah memacu banyak perhatian di dunia kelautan. Selama bertahun-tahun, ilmuan kelautan telah mempelajari laut, efek bahan-bahan kimia di laut, dan geologi dasar laut yang sangat luas. Seorang ilmuan percaya bahwa dasar laut menyediakan fakta-fakta bahwa bumi lebih muda daripada umumnya umur bumi yaitu 4.6 milyar tahun. Teori tentang lempeng tektonik itu lithosphere yang mana lapisan dari bumi yang berada di benua dan samudera, ditetapkan kedalam 7 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil. Lempeng-lempeng ini bergerak dengan konstan. Gempa bumi dan aktivitas vulkanik disebabkan oleh pegerakan dari lempeng-lempeng dan interaksi antara batasan lempeng-lempeng.


Pergerakan lempeng-lempeng yaitu konvergen, ketika 2 lempeng bertemu, satu sisi akan menumpuk yang lain mengambil sedimen dari dalam lalu hadir di atas lantai dasar sedimen laut, ditunjukkan pada diagram di bawah ini.

Sungai dan angin berandil besar sebagai sumber sedimen sebesar 20 juta ton per tahun berasal dari daratan. Pergeseran lempeng adalah jalan utama pergantian sedimen di dasar laut. Dr. D. Russel Humphreys, seorang ahli fisika percaya bahwa pergeseran lempeng menghapus hanya 1 juta ton per tahun di dasar laut sehingga masih banyak sedimen yang berada di dasar laut dengan ketebalan rata-rata 400 meter. 
Berdasarkan pada Duxbury et al. (2005), sedimen dasar laut dapat datang dari 4 tempat :
  • Batuan 
  • Organisme laut
  • Air laut
  • Luar angkasa
Sedimen yang termasuk batuan di masukkan kedalam sedimen terrigenous. Sedimen terrigeneus antara lain pasir, fragmen batuan, potongan kayu, dan segala sesuatu yang bersumber dari darat. Sedimen biogeneous di produksi oleh organisme laut. Tipe ini termasuk siliceous ooze dan calcareous ooze dan tergantung dengan senyawa penyusun skeleton organisme penghuni laut. Menurut Rachel James (2005), "Diatom ooze umumnya lebih dominan berada di laut dalam pada latitude tinggi dan pada area upwelling, sedangkan radiolarian oozes di temukan pada latitude yang rendah. Sabuk dari sedimen siliceous di Antartika terdiri dari diatom ooze, sedangkan di sekitar equatorial Pasifik adalah Radiolarian ooze." Sedimen hidrogenous di buat oleh reaksi kimia dalam air laut pada bentuk mineral lalu terakumulasi sebagai sedimen. Sedimen yang dibuat oleh benda-benda luar angkasa seperti meteor dinamakan sedimen cosmogenous (Duxbury et al. 2005:114-116).


Distribusi sedimen tidak rata karena sedimen diperolah dari benua dimana benua adalah wilayah perairan dangkal dan sekitar benua tidak pernah di subduksi. Ada juga yang memiliki jumlah akumulasi sedimen yang lebih tinggi berada di area yang berdekatan dengan gurun, dimana tiupan mendorong partikel-partikel masuk ke dalam air laut. Pada faktanya, menurut Rachel James (2005), hanya sekitar 1 sampai 10 persen dari sampah skeletal yang menjadi sedimen, sisanya terlarut di air laut sebelum menjangkau dasar laut. Rata-rata sampah skletal yang terlarut di air laut bervariasi karena pengaruh tempratur, tekanan, dan konsentrasi karbon dioksida (James 2005:58, Duxbury et al. 2005).
Karena berbedanya sedimen memiliki perbedaan komposisi, beberapa dapat mengakumulasi dengan cepat di bandingkan yang lain, walaupun beberapa atau lebih untungnya dapat terlarut dalam air laut. Menurut Rachel James (2005:59), "Area yang dekat dengan benua memiliki input material yang tinggi, sedimen terrigenous dapat mengakumulasi rata-rata sebesar beberapa meter per ribuan tahun, cukup untuk melenyapkan komponen biologi. Sebaliknya, rata-rata akumulasi dari siliceous ooze adalah sebesar beberapa meter per juta tahun".



By : Aziz Mukhsin (Ilmu Kelautan UNSOED "11)

Popular posts from this blog

11 Instansi Pemerintah yang Menerima Magang Mahasiswa Perikanan dan Kelautan

Assalamualaikum Kerja praktek adalah salah satu rangkaian dari tugas akhir (TA), kerja praktek ini biasa dilakukan pada mahasiswa semester 5 ke atas, khususnya untuk mahasiswa eksakta seperti perikanan dan kelautan kerja praktek adalah prasyarat untuk mengambil seminar penelitian dan skripsi. Berikut 11 instansi-instansi pemerintah yang menerima mahasiswa perikanan dan kelautan untuk magang, kerja praktek dan penelitian. Bidang Penginderaan Jauh (Remote Sensing) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) 1. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (PUSFATJA LAPAN) Tema: 1. Pesisir dan Laut (Pulau Kecil Terluar, Mangrove dan Terumbu Karang), 2. Perikanan (Zona Potensial Penangkapan Ikan, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a). Alamat: Jl. Kalisari No. 8, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710 Telp. (021) 8710065 Fax. (021)8722733 Website: http://pusfatja.lapan.go.id/ 2. Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Tema: 1. Pasang Surut, 2. Suhu Permukaan laut, 3. Peta Daerah penangkapan Ik

Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis 10

Assalamualaikum... Setelah melihat beberapa kali seminar proposal, ada satu hal yang membuat saya merasa ada sesuatu yang kurang dari proposal penelitian-penelitian itu, padahal saya belum seminar proposal. hehe. Langsung saja ya, sebenarnya sesuatu yang sederhana yaitu PETA LOKASI PENELITIAN... Peta yang dibuat dan digunakan pada proposal penelitian menurut saya belum standar, KENAPA ? Karena syarat-syarat peta di Proposal Penelitian tersebut tidak terpenuhi, contohnya tidak ada arah mata angin, keterangan titik penelitian, graticul dan lain lain... contoh petanya kaya gini. PETA LOKASI PENELITIAN     Dari contoh gambar diatas, kemudian pasti kita akan bertanya-tanya, contoh pertanyaan yang simple saja lah, lokasi penelitiannya pada derajat berapa ya ? hehe...  Nah, maka dari itu kemudian saya tertarik untuk menulis tentang Cara Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis. Tulisan saya kali ini, InsyaAllah akan lebih ke Tutorial bagaimana cara pembuatan

Rantai Makanan pada Ekosistem Terumbu Karang

PENDAHULUAN Konsep ekosistem merupakan suatu konsep yang kompleks, karena di dalamnya terjadi hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara komponen-komponen penyusunnya, yang membentuk hubungan fungsional dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam sebuah ekosistem terjadi transfer energi antara komponennya yang bersumber dari sinar matahari melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau berklorofil. Makhluk hidup lain yang tidak memiliki kemampuan berfotosintesis, menggunakan energi matahari dengan cara mengkonsumsi produsen (organisme yang dapat melakukan fotosintesis) dan begitu selanjutnya sehingga terbentuk suatu rantai makana. Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini memiliki produktivitas organic yang sangat tinggi (Burke et al, 2002). Demikian pula dengan keanekaragaman biota yang ada didalamnya. Di tengah samudra yang miskin bisa terdapat pulau karang yang produktif hingga kadang-kadang terumbu ka