Skip to main content

Ada Apa Sebenarnya di Laut Cina Selatan

               Laut Cina Selatan merupakan bagian dari Samudra Pasifik, yang meliputi sebagian wilayah dari singapura dan selaat malaka hingga ke Selat Taiwan dengan luas sekitar 3.5 juta km persegi, berdasarkan ukurannya Laut Cina Selatan adalah Laut terluas ke dua dari kelima samudera. Potensi yang terkandung di area ini sangat luar biasa karena di dalamnya terkandung minyak bumi, gas bumi dan perannya sangat penting dalam transportasi dalam distribusi minyak dunia, perdagangan, dan pelayaran internasional.
               Estimasi kandungan minyak yang terdapat di laut Cina Selatan sekitar 213 bbl (billion barrel), dan 80% impor minyak diangkut melalui jalur kawasan Laut Cina Selatan. Latar belakang kenapa kawasan ini menjadi sengketa banyak negara. Pertama, kawasan ini memiliki potensi ekonomi terutama kandungan minyak dan strategi militer terletak di laut internasional. Kedua, negara-negara yang bersengketa membutuhkan minyak untuk kelangsungan industri maupun ekonomi nasionalnya. 

Gambar 1. Lokasi Laut Cina Selatan
             
              Laut Cina Selatan terdapat empat kepulauan dan karang yaitu: Paracel, Spartly, Pratas dan kepulauan Maccalesfield. Sebelum tahun 1974, Cina dan Vietnam Selatan sama-sama menguasai sebagian kepulauan Paracel. Perebutan wilayah ini memicu konflik bersenjata singkat tahun 1974 yang menewaskan 18 orang. Pada tahun 1988, konflik angkatan laut kedua negara pecah di kepulauan Spartly tepatnya di sebelah seatan karang Chiqua yang menewaskan 70 orang tentara laut Vietnam. 
               Bagaimana Kepentingan Indonesia dalam Pertikaian antara negara-negara yang sedang memperebutkan Laut Cina Selatan, Indonesia sebagai negara yang memiliki garis demarkasi pantai terpanjang di kawasan Asia harus berhati-hati dengan kewaspadaan tinggi. Letak geografis negara-negara pengklaim yang sangat dekat antara malaysia, Filipina, Brunei, Indonesia, Vietnam tidak mungkin ketika perang meletus di kawasan ini Indonesia akan terlibat. Saat ini Indonesia adalah ketua ASEAN sebaiknya ambil peran aktif untuk meredakan konflik ini dengan meningkatkan kerja sama antar negara ASEAN.

Popular posts from this blog

11 Instansi Pemerintah yang Menerima Magang Mahasiswa Perikanan dan Kelautan

Assalamualaikum Kerja praktek adalah salah satu rangkaian dari tugas akhir (TA), kerja praktek ini biasa dilakukan pada mahasiswa semester 5 ke atas, khususnya untuk mahasiswa eksakta seperti perikanan dan kelautan kerja praktek adalah prasyarat untuk mengambil seminar penelitian dan skripsi. Berikut 11 instansi-instansi pemerintah yang menerima mahasiswa perikanan dan kelautan untuk magang, kerja praktek dan penelitian. Bidang Penginderaan Jauh (Remote Sensing) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) 1. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (PUSFATJA LAPAN) Tema: 1. Pesisir dan Laut (Pulau Kecil Terluar, Mangrove dan Terumbu Karang), 2. Perikanan (Zona Potensial Penangkapan Ikan, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a). Alamat: Jl. Kalisari No. 8, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710 Telp. (021) 8710065 Fax. (021)8722733 Website: http://pusfatja.lapan.go.id/ 2. Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Tema: 1. Pasang Surut, 2. Suhu Permukaan laut, 3. Peta Daerah penangkapan Ik

Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis 10

Assalamualaikum... Setelah melihat beberapa kali seminar proposal, ada satu hal yang membuat saya merasa ada sesuatu yang kurang dari proposal penelitian-penelitian itu, padahal saya belum seminar proposal. hehe. Langsung saja ya, sebenarnya sesuatu yang sederhana yaitu PETA LOKASI PENELITIAN... Peta yang dibuat dan digunakan pada proposal penelitian menurut saya belum standar, KENAPA ? Karena syarat-syarat peta di Proposal Penelitian tersebut tidak terpenuhi, contohnya tidak ada arah mata angin, keterangan titik penelitian, graticul dan lain lain... contoh petanya kaya gini. PETA LOKASI PENELITIAN     Dari contoh gambar diatas, kemudian pasti kita akan bertanya-tanya, contoh pertanyaan yang simple saja lah, lokasi penelitiannya pada derajat berapa ya ? hehe...  Nah, maka dari itu kemudian saya tertarik untuk menulis tentang Cara Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis. Tulisan saya kali ini, InsyaAllah akan lebih ke Tutorial bagaimana cara pembuatan

Rantai Makanan pada Ekosistem Terumbu Karang

PENDAHULUAN Konsep ekosistem merupakan suatu konsep yang kompleks, karena di dalamnya terjadi hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara komponen-komponen penyusunnya, yang membentuk hubungan fungsional dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam sebuah ekosistem terjadi transfer energi antara komponennya yang bersumber dari sinar matahari melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau berklorofil. Makhluk hidup lain yang tidak memiliki kemampuan berfotosintesis, menggunakan energi matahari dengan cara mengkonsumsi produsen (organisme yang dapat melakukan fotosintesis) dan begitu selanjutnya sehingga terbentuk suatu rantai makana. Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini memiliki produktivitas organic yang sangat tinggi (Burke et al, 2002). Demikian pula dengan keanekaragaman biota yang ada didalamnya. Di tengah samudra yang miskin bisa terdapat pulau karang yang produktif hingga kadang-kadang terumbu ka