Deskripsi, Distribusi, Taksonomi, Reproduksi, Budidaya dan Struktur Genetik Karang Spesies Mycedium Elephantothus
Spesies Mycedium elephantotus (Pallas, 1766)
Latar Belakang
Segitiga Terumbu Karang, yang mencakup sebagian Asia Tenggara dan Pasifik Barat, merupakan Pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Kawasan ini mempunyai kekayaan spesies karang dan ikan karang yang lebih besar dibandingkan dengan tempat lain manapun di muka bumi ini. Batas ekologis Segitiga Terumbu Karang memiliki bentuk segitiga, memiliki hampir 73.000 km2 Terumbu Karang(29% dari luas terumbu karang dunia) dan membentang di sebagian wilayah enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Salomon, dan Timor-Leste. Kawasan Segitiga Terumbu Karang menncakup ZEE utuh keenam negara tersebut, yang daerah pelaksanaannya telah disepakati oleh negara tersebut, yang daerah pelaksanaannya telah disepakati oleh negara tersebut sebagai Upaya Segitiga Terumbu Karang(CTI), ditambah negara yang bersebelahan, yaitu Brunei Darussalam dan Singapura. Kawasan Segitiga Terumbu Karang mencakup lebih dari 86.500 km2 daerah terumbu karang (35% dari luas terumbu karang dunia) (Burke, Reytar, Spalding, & Perry, 2012).
Letak Indonesia yang secara astronomis menjadikannya wilayah tropis ternyata membuat keuntungan tersendiri untuk Indonesia, salah satunya adalah kekayaan terumbu karang Indonesia, hampir 18 % terumbu karang dunia berada di Indonesia. Dan untuk lingkup asia tenggara, Indonesia memiliki 54 % dari total terumbu karang asia tenggara (Darmawan, 2013). Kerusakan di alam mengancam habitat Terumbu Karang sehingga perlu adanya upaya untuk konservasi terumbu karang agar tetap aman dan tidak rusak.
Upaya menjaga kelestarian terumbu karang salah satunya dengan membudidayakan terumbu karang di akuarium. Salah satu spesies terumbu karang yaitu Spesies Mycedium telah berhasil di budidayakan guna membantu menjaga populasi di alam dari kepunahan. Genus ini telah dibudidayakan sebelumnya akan tetapi kurang berhasil namun saat ini budidaya karang ini mudah untuk di temukan di toko akuarium laut dan hewan. Spesies yang budidayakan dapat mamiliki warna yang menakjubkan dan vivid di jual dengan harga 50 dollar bahkan bisa lebih.
Deskripsi Mycedium elephantotus (Pallas, 1766)
Salah satu spesies unik yang hidup di Kawasan Terumbu Karang Dunia adalah Mycedium elephantotus (Pallas, 1766), Genus Mycedium adalah karang yang sangat kuat dan salah satu yang paling mudah untuk di temukan dari famili Pectiniidae. Karang ini memiliki penampakan yang unik dan namanya sangat popular. Benjolan yang terdapat pada permukaan karang berbentuk hidung terbalik dan warnanya sangat menarik dan pada umumnya karang ini di beri nama tergantung bentuk koral itu sendiri, nama umumnya antara lain, Green Eyed Cup Coral, Chinese Lettuce Coral, Peacok Coral, dan Elephant Nose Coral.
Meskipun spesies Mycedium umumnya berwarna abu-abu, sehingga genus ini dinamakan “Karang Belalai Gajah” mereka bisa terlihat sangat berwarna. Mereka memiliki kemampuan menggabungkan warna antara terang atau gelap, coklat atau hijau, dan warna seperti kuning, merah dan merah muda. Karang dengan warna abu-abu dapat terlihat berwarna biru. Tidak hanya itu, akan tetapi warna yang di hasilkan banyak sekali, sehingga menjadi karang yang di inginkan. Beberapa dapat memiliki warna biru di bawah penerangan yang rendah.
Ketahanan dan keunikan penampakan dari Green Eyed Cup Coral Mycedium sp. membuat karang yang harus ada untuk akuarium terumbu karang. Karang ini sedikit membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup seperti yang kita tahu cahaya dan aliran air tetap harus di berikan. Mereka sangat toleran dengan cahaya rendah, akan tetapi pertumbuhan akan baik dengan cahaya yang kuat. Seperti seluruh polip karang mendaparkan makanan dan nutrisi dari zooxanthellae yang hidup di jaringan karang, akan tetapi mereka juga mencar makan udang kecil, misis udang, cyclopeeze dan makanan yang lainnya yang sesuai dengan bukaan mulut mereka, Mereka hanya makan pada malam hari, ketika tentakelnya yang berfungsi mencari makan keluar.
Spesies Mycedium elephantotus (Pallas, 1766) memiliki klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Phylum : Cnidaria
Class : Anthozoa
Order : Sclerentinia
Famili : Faviidae Gregory, 1900
Genus : Mycedium
Populasi Mycedium elephantotus berbentuk encrusting hingga ada yang foliaceous, memiliki diameter lebih 3 m dan beberapa terjadi deretan bertingkat karena overlaping. Koralit berbentuk kerucut dengan diameter sekitar 0,9-1,9 cm.
Distribusi mereka secara tidak beraturan dan batas terluarnya sampai pada lereng dasar laut. Septa biasanya disusun di dalam 3 urutan tanpa adanya costae. Urutan pertama septa secara tidak beraturan, membentuk costae seperti bergigi tajam sempurna juga memiliki lekukan yang berlekuk-lekuk. Lekukan umumnya kelihatan seperti perbukitan. Columella dapat menjadi besar dan padat atau terdiri atas 2 lekukan septal. Coenostrum halus dengan tidak adanya alveoli. Penampakan populasi hidupnya sangat luas dengan variasi warna, biasanya berwarna coklat, abu-abu, pink atau hijau dan kadang kala warna putih, merah atau memiliki mulut hijau,tentakelnya keluar pada saat malam hari.
Penelitian struktur genetik Mycedium elephantotus pernah dilakukan oleh Lee & Dai (1999) dengan membandingkan struktur genetik Mycedium elephantotus pada tiga lokasi yang berbeda di Taiwan di uji menggunakan Allozyme elektroforesis. Analisis Allozyme memperlihatkan bahwa perbedaan signifikan antara populasi Mycedium elephantotus pada tiga daerah tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan genetik pada spesies bisa terjadi karena faktor geografi jika kurang dari 200 km, namun perbedaan ini tidak terjadi karena jarak geografi namun dapat di sebabkan oleh faktor lain seperti perbedaan reproduksi, perbedaan pemilihan lingkungan hidup, atau arus permukaan laut.
Distribusi
Hasil analisa dari arus permukaan laut memiliki hubungan yang erat dengan perbedaan genetik pada spesies Mycedium elephantotus yang bergerak di Taiwan. Lingkungan laut Taiwan di pengaruhi oleh dua massa air, Kuroshio dan air laut cina selatan yang hangat. Chen (1996) dari Lee & Dai (1999) telah melaporkan sebuah persamaan bentuk yang mirip pada grup ikan karang, Apogonidae, setelah dianalisa Sekuen DNA di mitokondria. Hal ini mengindikasikan arus permukaan laut memiliki peran penting dalam proses perubahan genetik yang terjadi antara populasi organisme laut.
Distribusi
Genus Mycedium telah ditemukan oleh Oken pada tahun 1815. Ada 3 jumlah spesies namun hanya 2 dari mereka spesies yang benar, yaitu M. Elephantotus dan M. Robokaki. Mereka telah di perbanyak dalam budidaya. Pemberian nama karang ini di beri nama sesuaim dengan warna alami dan bentuknya. Beberapa nama antara lain : karang hidung gajah, peacock coral, chinese lettuce coral, green eyed cup coral, chalice coral, tyree true Robokaki, Mycedium coral, dan karang piringan.
Karang Mycedium dapat di temukan di samudra indo-pasifik dan laut merah dan timur Afrika sampai Fiji. Habitat karang Mycedium termasuk wilayah terumbu karang yang dangkal, akan tetapi dapat di temukan juga di area yang lebih dalam dekat dengan tebing dasar laut. Mereka biasanya menyukai posisi vertikal dan dapat di temukan pada kedalaman 20-131 kaki (6-40 m).
Di wilayah Indonesia, karang Mycedium elephantotus ini dapat ditemukan di perairan Bangka, terutama di Bangka Timur. Namun kebedarannya tidak melimpah karena sebagian banyak tertimbun sedimen, karena habitat karang ini yang terdapat di air yang dangkal. Lalu di Provinsi Sulawesi Selatan di Kabupatern Pangkajene. Kemudian di Perairan Belitung, Perairan Tapanuli Tengah (Siringoringo & Hadi, 2013).
Reproduksi
Polip karang yang memiliki gender jantan dan betina dapat melakukan reproduksi dengan 2 cara yaitu seksual dan aseksual. Di alam mereka melakukan kegiatan reproduksi secara seksual dengan melepas sel telur dan sperma pada saat yang sama, menghasilkan telur yang terfertilisasi lalu membentuk larva planula kemudian melayang bebas seperti plankton. Setelah tiba waktu yang tepat larva menempel pada substrat, menjadi plankter. Setelah itu berubah menjadi polip karang kecil lalu memulai mengeksresi kalsium karbonat dan berkembang menjadi terumbu karang. Saat stadia Larva planula adalah stadia hidup yang extrem karena faktor pemangsaan, dan memiliki kesempatan hidup yang kecil.
Mycediums bereproduksi secara aseksual dengan baik dengan cara menyebarkan karang yang rusak melalui arus laut dan fragmentasi. Mycedium elephantotus adalah ada yang bersifat hemafrodit simultan dan memiliki siklus reproduksi setiap tahun. Musim reproduksi Mycedium elephantotus tergantung kondisi lingkungan yang baik untuk bertahan hidup bagi larva yang di lepaskan ke badan air (Dai, Fan, dan Yu, 2000).
Budidaya
Spesies dari genus Mycedium masuk pada IUCN daftar terancam punah yaitu:
- Green Eyed Cup Coral, Peacock Coral Mycedium elephantotus: Least Concern (LC)
- Chinese Lettuce Coral Mycedium robokaki: Least Concern (LC) (Sheppard, 2014).
Budidaya karang Mycedium adalah mudah. Potongan karang di ambil dari karang yang hidup sehat di alam. Pengambilan di lakukan dengan pemotongan yang bersih pada skleton dari ibu koloni karang tersebut menggunakan pisau cukur yang bersih. Potong dengan benar dari samping sekitar 1 inchi, potong dan jauhkan 1 inchi dari tempat pemotongan asal. Pastikan jumlah potongan karang vertikal dan letakkan pada tank potongan yang bersih untuk memperbaiki. Memakai sarung tangan sangat di rokemendasikan.
Parameter akuarium yang baik untuk pertumbuhan karang Mycedium, antara lain:
- Salinitas/Gravitasi: 1.023 - 1.025
- Aliran Air: Rendah sampai sedang
- Suhu: 230C – 280C
- Pencahayaan: Sedang sampai Kuat
- Ukuran Tanki: 115 Liter
Karang Mycedium harus di tempatkan atau disusun secara vertikal. Mereka harus dijaga pencahayaannya dan aliran airnya dengan seimbang untuk menjaga kesehatan mereka. Pastikan tidak menggabungkan dengan spesies karang lain karena Mycedium spp. sangat agresif dan suatu saat tentakelnya akan menyengat karang di dekatnya. Karang Mycedium di jual dengan nama: The Green Eyed Cup Coral Mycedium sp. sangat mudah mendapatkannya di toko akuarium terdekat atau secara online dengan harga dari 50 dolar sampai 100 dolar tergantung ukuran atau warnanya.
Pigmen adalah penampakan warna yang di hasilkan oleh cahaya fluorescent karang sehingga karang terlihat berwarna warni, Warna-warna khas yang di miliki oleh karang tergantung pigmennya, untuk spesies Mycedium elephantotus memiliki pigmentasi:
- Pigmen CFP (Cyan Fluorescent Protein) – pigmen cyan adalah pigmen hijau biru dengan kemampuan menghasilkan cahaya sampai dengan 485 nm. Struktur molekul warnanya (chromophore) sangat mirip dengan green fluorescent pigmen.
- Mycedium elephantotus termasuk kedalam Clade D yaitu, seluruh pigmen yang terdapat di clade ini adalah fluorescent yang luas termasuk tipe pigmen Ds-Red yaitu tipe pigmen fluorescent merah dengan kemampuan menghasilkan warna 574-620 nm dan Tipe pigmen Kaede yaitu memiliki fluorescent utama dengan kemampuan menghasilkan cahaya 574-580nm dan fluorescent kedua 630 nm.
Kesimpulan
Spesies Mycedium elephantotus (Pallas, 1766) adalah spesies yang hidup di segitiga terumbu karang dunia, spesies ini memiliki ketahanan yang tinggi dan juga keunikan, keunikan Spesies Mycedium elephantotus (Pallas, 1766) adalah pada warna abu-abu dan dapat menggabungkan warna sehingga terlihat berwarna-warni. Keunikan ini karena spesies ini memiliki pigmen CFP (Cyan Fluorescent Protein) yang berfungsi memancarkan cahaya hingga mencapai 485 nm. Potensi spesies Mycedium elephantotus (Pallas, 1766) sangat baik untuk akuarium terumbu karang sehingga telah di budidayakan di beberapa negara, harga penjualan karang ini berkisar 50 us dollar-100 us dollar tergantung ukuran dan warnanya
Blog : Aziz-Mukhsin.Blogspot.com
Pin BB : 7DFA8742
Comments
Post a Comment