Skip to main content

Metode, Teknik, Perhitungan, Survey, Cara Pengukuran, Monitoring Coral Disease

Tujuan dan Sasaran Pengukuran dan Monitoring Coral Disease


Pendahuluan


Banyak metode yang sering digunakan untuk mengukur dan memonitoring ekosistem terumbu karang termasuk mangkarakteristikkan penutupan terumbu karang, keragaman spesies, struktur komunitas ikan karang, dan aktifitas manusia sebagai tekanan yang membuat terjadinya perubahan. Ada juga pendekatan melalui survey dengan perbandingan waktu diharapkan bisa untuk mengetahui faktor yang bertanggung jawab terhadap perubahan yang telah terobservasi atau memprediksi kecendrungan yang terjadi berdasarkan variasi perlakuan.

Melalui Perlakuan tersebut kita dapat fokus pada ancaman spesifik yang menyebabkan disease atau bleaching juga memberikan informasi diagnostik secara detail dan data mentah tentang rata-rata, insiden yang terjadi dan imbas yang dihasilkan akan tetapi kurang informasi tambahan pada informasi tentang kondisi terumbu karang dimana hal tersebut sangat penting dalam memahami imbas dari ancaman.

Studi yang ideal untuk mengetahui cora disease dan akibat yang dihasilkan harus memiliki kualifikasi seperti berikut memiliki design yang baik, terintegrasi, dan multi-survey (atau survey menggunakan banyak metode), seperti survey tentang populasi, komunitas, dan ekosistem juga organisme benthik, ikank-ikan karang, kualitas air, parameter lingkungan dan dimensi manusia dengan komponen berbeda dalam skala waktu. 

Pendekatan pada pengukuran struktur komunitas dan fungsi, perubahan waktu, dan hal yang berpotensi menjadi link (sesuatu) yang dapat berpengaruh dan bertanggung jawab pada perubahan kondisi terumbu karang. Hal ini sangat penting khususnya untuk mengetahui dan memahami hubungan korelasi antara tingkat kemerataan disease dan lingkungan juga faktor biologi yang menjadi sebab-musabab, hal ini dapat memberikan informasi apa hubungan antara variable tersebut. Seharusnya untuk mengetahui kematian yang disebabkan disease atau mengestimasi besarnya imbas karena disease adalah tujuan utama dalam manajemen. 

Ada 2 pendekatan utama yang biasa dilakukan : Pehitungan cepat dan monitoring.
  1. Perhitungan cepat-Mengkarakteristikan area yang akan disurvey pada saat tertentu, variabel yang diukur relatif statis atau tidak mengalami perubahan dengan cepat. Biasanya variable yang di ukur tentang estimasi populasi atau komunitas dan mengkombinasikan dengan beberapa stasiun atau pada waktu yang berbeda.
  2. Monitoring-Metode ini untuk mendeteksi selama 24 jam pada area terumbu kaarang yang sama. Tujuan dari beberapa survey adalah untuk mengestimasi variabel perubahan yang terjadi. Untuk kedua pendekatan diatas. 
Hal yang biasanya di pertanyakan biasanya mengenai kondisi umum terumbu karang, antara lain :

  • Apakah Coral disease ada pada Area terumbu karang ? jika ada, apa namanya ?
  • Spesies apa yang menyebabkan coral disease tersebut ?
  • Apakah karang, zona karang, atau area terumbu karang yang lebih mendapat efek atau yang lainnya ?
Pada kasus tersebut, sampling secara relatif simple dilakukan menggunakan metode qualitative atau semi kuantitatif dengan penghitungan cepat dapat memberikan jawaban . Lain halnya dengan monitoring, monitoring lebih menjawab perubahan yang terjadi pada waktu tertentu.

Beberapa teknik survey dapat dilihat di bawah ini:
1. Manta Tows
Penyelam/snorkler di tarik menggunakan perahu kecil dengan kontstan dan membutuhkan waktu yang tepat.
> Advantages-bisa menghetahui area penutupan terumbu karang di area yang luas, juga memberikan estimasi tutupan terumbu karang, tipe karng yang dominan, estimasi kematian.
> Disadvantages-Diagnose secara detail atau data kuantitatif tidak mungkin ada. Tergantung pada kualitas air, bisa untuk mengestimasi kematian karang jika visibitas air tinggi.
2. Timed Swims
Penyelam berenang pada tempat yang sudah di tetapkan pada garis lurus sepanjang memiliki kedalaman yang relatif sama. Seluruh disease pada 2m ditulis : Spesies, tipe disease, jumlah luka
> Advantages-menyediakan informasi semi-kuantitativ pada tentang kelimpahan dari disease di sebuah area
> Disadvantages-tidak digunakan untuk rata-rata atau timbulnya (koloni tidak terhitung, survey area hanya estimasi), Kategori Jumlah Disease: Used (1-3 kasus), moderate (4-12 kasus), frequent (13-25 kasus), abundant (26-50 kasus), epidemic (51-100 kasus), catastrophic (>100 kasus).
3. Area Circular
Koloni terinfeksi dan koloni yang sehat dari seluruh spesies dihitung menggunakan area circular (radius 10m, 314 m kuadrat). Tiang pancang di tancapkan pada substrat untuk digunakan sebagai titik tengah dari lingkaran, sebuah transek tali sepanjang 100 meter diletakkan dengan rapi dan penyelam mulai mengamati.
Advantages-memberikan data kuantitatif kemerataan dan timbulnya disease. Dapat memberikan estimasi struktur populasi. Sangat baik digunakan pada terumbu karang berbentuk substrat flat dalam mempelajari satu disease (BBD, YBD)
Disadvantages-Tidak dapat digunakan untuk terumbu karang yang slop (miring) karena berbeda zona hanya bisa digunakan untuk single stasiun. Juga tidak memberikan informasipenutupan karang kecuali jika dikombinasikan dengan metode pengukuran lainnya. tidak praktis di dalam area yang memiliki penutupan karang tinggi dan padat.
4. Radial belt transek
Sampling pada area lingkaran dan busar melingkupi titik pancang. Area yang di sample adalah lingkaran yang berdampingan (radial sampling) atau bagian-bagian dari lingkaran *Radial belt transek) melingkupi titik tengah pancang.
Advantages-Jumlah yang dihitung adalah jumlah koloni yang terinfeksi dan yang sehat dari masing-masing spesies, garis terluar sampai 8-10m dari lingkaran (314m persegi) dan mengidentifikasi seluruh disease.
Disadvantages-Perhitungan dari banyak stasiun akan menghabiskan waktu yang banyak.
5. Belt Transect
Seluruh coral dalam area yang sudah dikenal (2*20m) dihitung kehadiran disease yang terekam. 1m atau 2m tongkat PVC digunakan untuk mendefinisikan persegi sepanjang transek. Bisa menambahkan lebih banyak pengukuran seperti ukuran koloni, penutupan karang, dan persen mortality. 
Advantages-dapat memberikan data yang detail pada kemerataan berdasarkan seluruh pengukuran koloni, dinamika populasi, dan status kesehatan karang. Monitoring yang lama dari koloni yang di tag dapat memberikan data nasib koloni(recovered/dead/statis, etc)
Disadvantages-di perlukan beberapa transek dari masing-masing zona, dengan kepadatan yang tinggi, penutupan karang yang tinggi dan kelimpahan karang kecil, juga diperlukan kemampuan menyelam yang baik.
6. Line Intercept Transect
Dapat memberikan data detail tentang rata-rata berdasarkan pengukuran seluruh koloni, dinamika populasi dan satus kesehatan karang. Monitoring dengan waktu yang lama pada coloni yang di tag dapat memberikan data tentang nasib koloni (penutupan/kematian/tetap).
Advantages-Bisa mengukur dengan cepat tentang struktur komunitas karang, kondisi, dan rata-rata disease dari seluruh koloni. Menyediakan informasi tentang struktur ukuran, kepadatan koloni, dan penutupan karang
Disadvantages-memerlukan multiple transek seluruhnya dari masing-masing zona untuk rata-rata kuantitas. Tidak memberikan nilai yang bisa di compare dari area yang di survey jika karang memiliki variasi ukuran berbeda stasiun. Ukuran koloni berdasarkan pengukuran aktual (atau pengklasan ukuran) akan tetapi persen kematian kooni di estimasi dan bisa memilik variasi yang banyak diantara area yang di survey.
7. Point Intercept Transect
Memerlukan multiple transek pada setiap zona. Dengan kepadatan yang tinggi, penutupan karang yang tinggi, dan kelimpahan karang kecil, transek individual memerlukan kemampuan menyelam yang baik.
Advantages-memberikan informasi tentang penutupan dari variasi organisme benthic termasuk karang sebagai substrat. Juga cepat dibandingkan dengan LIT(line  interceprt transect), jika mensurvey stasiun yang banyak bisa digunakan untuk pengukuran yang cepat.
Disadvantages-Pengukuran kemerataan bisa tidak benar karena pengukuran area yang relatif kecil dari seluruh area yang di ukur transect. Tidak menyediakan detail informasi trhadap kelimpahan koloni (koloni yang besar harus diukur 2 kali) atau struktur ukuran.
8. Chain Transect
Komponen biotik dan abiotik di identifikasi secara benar di bawah chain dari setiap chain. Rugosity (kekasaran) di estimasi dengan menentukan rasio dari panjang dari garis rantai mengikuti kontur bawah pada jarak garis lurus diantara awal dan akhir garis dari transek
Advantages-menyediakan informasi yang cepat dari kekasaran karang, keragaman spesies dan penutupan
Disadvantages-pengukuran pada bagian band pada karang. Disease dan faktor lain bisa luput dan tidak dihitung pada rantai pada porsi yang mengalami disease pada koloni.
9. Quadrats
Persegi terdiri dari ukuran yang bervariasi (0.5 meter persegi, 1 meter persegi) di tempatkan sembarang, random, atau pada interval yang spesifik. Persen penutupan dari seluruh spesies dan tipe substrat di dalam area persegi ditentukan dengan menghitung jumlah subunit yang menempati persegi dari masing-masing kategori.
Advantages-Menyediakan informasi kuantitatif tentang penutupan terumbu karang dan organisme lain dan substrat dan data kualitatif tentang tipe disease yang ada
Disadvantages-Dengan pengecualian pada besar persegi (100*250m) sangat kurang untuk mengestimasi rata-rata disease, kelimpahan, ukuran atau kondisi karang, juga tidak menggambarkan penempatan karang diluar quadrat. Juga tidak bekerja baik untuk karang berbentuk semak belukar yang besar.
10. Photo-Quadrat
Persegi memiliki variasi ukuran (<1m persegi) di ambil gambarnya menggunakan kamera resulusi yang tinggi dan video
Advantages-pengukuran secara akurat dan perubahan pada penutupan (ketika menggunakan quadrat permanen), mengurangi waktu di dasar, data dianalisis di laboratorium menggunakan softwere analisis gambar seperti NIH free image J softwere
Disadvantages-Memerlukan pertimbangan dalam menganalisis gambar. Bisa saja tejadi kesalahan disease dan koloni kecil. Tidak mbekerja dengan baik untuk karang branching yang berukuran besar yang membentuk semak belukar. Resolusi terlalu rendah untuk mengidentifikasi banyak spesies karang.

Validasi dan Realibilitas

Pentingnya desain cara sampling yang tepat tidak dapat di kira-kira atau diremehkan karena data yang dihasilkan akan di aplikasikan untuk manajemen terumbu karang. Pengukuran yang baik harus valid dan reliable. Maksud Valid adalah seberapa efektifnya bisa mencerminkan perhitungan untuk mengukur, mengenali untuk memberikan gambaran kecil dari seluruh terumbu karang. Penggambaran yang cukup memadai, itu adalah komponen yang sangat penting. 
Reliable adalah bagaimana efisiennya metode yang di gunakan menggunaka parameter yang spesifik yang di ambil dari kondisi seluruh stasiun yang telah di hitung, dan harus bisa menggambarkan replika terumbu karang secara valid. Kehadiran sample dan replika dapat meyakinkan dan di optimalkan, situasi yang di berikan di karakteristikan dan perbandingan sangat berguna pada tempat dan waktu.

Standar Metode Sampling

Banyak survey saat ini menggunakan metode standar. Namun perbandingan karakteristik tergantung lingkungan terumbu karangnya. Untuk itu, Sangat penting dalam memperimbangkan sasaran dari skema pengukuran dan monitoring. Jika data di gunakan untuk managemen maka penting untuk melakukan pengukuran kompleksitas terhadap terumbu karang.

Penulis : Aziz Mukhsin (Ilmu Kelautan UNSOED '11)
Pin BB : 7DFA8742

Comments

  1. Hi there! This blog post could not be written much better!
    Looking through this post reminds me of my previous roommate!
    He constantly kept talking about this. I will send this information to him.
    Pretty sure he's going to have a very good read.

    Many thanks for sharing!

    Also visit my homepage ... HVAC Simi Valley

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks for visiting my blog and give comment in my post...
      Please share this informastion to your roomate, perhaps this information will be useful for him...
      yes, You are welcome...
      May be next time i will visit to your homepage...
      Thanks...

      Delete
    2. Thanks for visiting my blog and give comment in my post...
      Please share this informastion to your roomate, perhaps this information will be useful for him...
      yes, You are welcome...
      May be next time i will visit to your homepage...
      Thanks...

      Delete
  2. I loved as much as you will receive carried out right here.
    The sketch is tasteful, your authored subject matter stylish.

    nonetheless, you command get got an edginess over that you
    wish be delivering the following. unwell unquestionably come
    more formerly again since exactly the same nearly a lot often inside case you shield this
    increase.

    Here is my website - smog check - free auto repair oxnard

    ReplyDelete
  3. Hi, i feel that i saw you visited my web site thus i
    got here to go back the choose?.I'm attempting to find
    things to enhance my website!I guess its ok to make use of some of your ideas!!


    Here is my blog post; Locksmith Camarillo

    ReplyDelete
    Replies
    1. yes, You are welcome...
      May be next time i will visit to your homepage...
      Thanks... Next time i will visit to your website again

      Delete
    2. yes, You are welcome...
      May be next time i will visit to your homepage...
      Thanks... Next time i will visit to your website again

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

11 Instansi Pemerintah yang Menerima Magang Mahasiswa Perikanan dan Kelautan

Assalamualaikum Kerja praktek adalah salah satu rangkaian dari tugas akhir (TA), kerja praktek ini biasa dilakukan pada mahasiswa semester 5 ke atas, khususnya untuk mahasiswa eksakta seperti perikanan dan kelautan kerja praktek adalah prasyarat untuk mengambil seminar penelitian dan skripsi. Berikut 11 instansi-instansi pemerintah yang menerima mahasiswa perikanan dan kelautan untuk magang, kerja praktek dan penelitian. Bidang Penginderaan Jauh (Remote Sensing) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) 1. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (PUSFATJA LAPAN) Tema: 1. Pesisir dan Laut (Pulau Kecil Terluar, Mangrove dan Terumbu Karang), 2. Perikanan (Zona Potensial Penangkapan Ikan, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a). Alamat: Jl. Kalisari No. 8, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710 Telp. (021) 8710065 Fax. (021)8722733 Website: http://pusfatja.lapan.go.id/ 2. Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Tema: 1. Pasang Surut, 2. Suhu Permukaan laut, 3. Peta Daerah penangkapan Ik...

Rantai Makanan pada Ekosistem Terumbu Karang

PENDAHULUAN Konsep ekosistem merupakan suatu konsep yang kompleks, karena di dalamnya terjadi hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara komponen-komponen penyusunnya, yang membentuk hubungan fungsional dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam sebuah ekosistem terjadi transfer energi antara komponennya yang bersumber dari sinar matahari melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau berklorofil. Makhluk hidup lain yang tidak memiliki kemampuan berfotosintesis, menggunakan energi matahari dengan cara mengkonsumsi produsen (organisme yang dapat melakukan fotosintesis) dan begitu selanjutnya sehingga terbentuk suatu rantai makana. Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini memiliki produktivitas organic yang sangat tinggi (Burke et al, 2002). Demikian pula dengan keanekaragaman biota yang ada didalamnya. Di tengah samudra yang miskin bisa terdapat pulau karang yang produktif hingga kadang-kadang terumbu ka...

Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis 10

Assalamualaikum... Setelah melihat beberapa kali seminar proposal, ada satu hal yang membuat saya merasa ada sesuatu yang kurang dari proposal penelitian-penelitian itu, padahal saya belum seminar proposal. hehe. Langsung saja ya, sebenarnya sesuatu yang sederhana yaitu PETA LOKASI PENELITIAN... Peta yang dibuat dan digunakan pada proposal penelitian menurut saya belum standar, KENAPA ? Karena syarat-syarat peta di Proposal Penelitian tersebut tidak terpenuhi, contohnya tidak ada arah mata angin, keterangan titik penelitian, graticul dan lain lain... contoh petanya kaya gini. PETA LOKASI PENELITIAN     Dari contoh gambar diatas, kemudian pasti kita akan bertanya-tanya, contoh pertanyaan yang simple saja lah, lokasi penelitiannya pada derajat berapa ya ? hehe...  Nah, maka dari itu kemudian saya tertarik untuk menulis tentang Cara Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis. Tulisan saya kali ini, InsyaAllah akan lebih ke Tutorial bagaimana c...