Skip to main content

Pengenalan Citra Satelit

Assalamualaikum...
Bismillahirrohmanirrohiim...
Pertama :
Kawan kali ini saya akan mencoba berbagi tentang pengenalan citra satelit, kadang kita sering salah menyebut nama satelit, sering menyebut nama satelit seperti Modis, atau VIIRS, itu sebenarnya kurang benar, yang dinamakan satelit contohnya adalah Soumi NPP, Aqua, NOAA atau Terra. Sedangkan kata setelahnya itu adalah nama sensornya seperti VIIRS, Modis atau AVHRR. Jika ada nama Terra-Modis atau Aqua-Modis, Terra dan Aqua adalah nama satelitnya dan modis adalah nama sensornya.
Kedua :
Apa itu Resolusi Satelit ?
Resolusi satelit adalah objek terkecil yang memiliki luasan bumi sesungguhnya. Resolusi satelit itu dibagi menjadi 3 bagian yaitu resolusi high, resolusi medium, dan resolusi low. Satelit dengan resolusi high itu biasanya memiliki jarak yang dekat dengan bumi dan satelit dengan resolusi low itu biasanya memiliki jarak yang lebih jauh dari bumi. Satelit dengn resolusi high biasanya lebih dekat jaraknya dengan bumi karena agar objek yang direkam satelit dibumi lebih detail, contoh satelit resolusi high antara lain satelit Quickbird. Sedangkan Satelit dengan resolusi low biasanya lebih jauh jaraknya dari bumi karena satelit ini akan merekam luasan di bumi lebih luas dengan waktu temporal yang lebih cepat, contohnya satelit NOAA yang merekam luasan bumi dengan resolusi 1 pixel 30X30 meter dibumi dengan frekuensi 2 kali dalam 24 jam yaitu satu kali malam dan satu kali siang.
Ketiga :
Resolusi satelit secara umum dibagi menjadi 3, yaitu resolusi spasial, temporal dan spektral. Pertama: Resolusi spasial itu intinya objek terkecil (1 piksel citra ) yang memiliki luasan sebenarnya di bumi, contohnya adalah satelit Quickbird yang objek (pixel) terkecilnya memiliki luasan sebenarnya dibumi sebesar 0.83 cm, sedangkan contoh lainnya adalah satelit landsat yang memiliki nilai pixel terkecilnya mewakili luasan bumi sebenarnya sebesar 30x30 meter. Kedua, resolusi temporal, kata temporal berhubungan dengan waktu, iya, resolusi temporal adalah waktu yang digunakan oleh satelit untuk merekam ulang luasan bumi yang direkam sebelumnya, contohnya satelit NOAA yang memiliki resolusi temporal 2X merekam objek yang sama dalam 24 jam, dan satelit Quickbird yang merekam ulang luasan bumi yang sama dalam waktu kurang lebih 40 hari. Ketiga, resolusi spektral, sederhananya resolusi spektral adalah kemampuan citra satelit untuk memisahkan antara objek-objek yang ada di bumi, misalnya memisahkan antara objek hutan mangrove dengan laut, lautan dengan daratan dan lainnya.
Keempat:
Biasanya satelit yang memiliki resolusi spasial yang tinggi seperti satelit quickbird memiliki resolusi temporal yang rendah, artinya semakin detail citra yang dihasilkan maka semakin dekat jarak satelit  dengan bumi sehingga luasan bumi yang harus direkam lebih luas akibatnya akan semakin lama waktu temporal yang digunakan satelit tersebut untuk merekam ulang luasan bumi yang telah direkam sebelumnya. Berbeda dengan satelit dengan resolusi low, satelit dengan resolusi low mimiliki jarak yang lebih jauh dari bumi sehingga bisa menghasilkan data spasial dengan cakupan yang lebih luas namun tidak sedetail resolusi high, sisi positifnya satelit dengan resolusi spasial low memiliki resolusi temporal yang tinggi, contohnya adalah satelit landsat yang memiliki resolusi spasial 30X30 meter / piksel dengan resolusi temporal 2X merekam objek yang sama dalam waktu 24 Jam,artinya satelit tersebut membutuhkan waktu 12 jam untuk merekam kembali luasan bumi sebelumnya.
Kelima :
Kenapa Satelit itu memiliki orbit yang miring ?
Jika kita melihat citra satelit yang sudah terkoreksi geometrik pasti miring, Untuk hal ini saya belum bisa menjawab dengan sempurna karena keterbatasan keilmuan saya, namun sedikit jawaban yang bisa saya berikan, citra satelit yang kita dapatkan berbentuk miring itu salah satunya disebabkan karena orbitnya satelit remote sensing/penginderaan jauh  memutari bumi itu miring, tujuannya agar satelit dapat merekam luasan bumi dengan mencakup keseluruhan muka bumi secara merata, pada prinsipnya bumi berotasi secara horizontal oleh karena itu jika orbit satelit mengikuti rotasi bumi maka satelit tidak dapat mendapatkan informasi muka bumi secara keseluruhan. Hal ini yang membedakan antara satelit remote sensing dengan satelit telekomunikasi, satelit telekomunikasi harus mengikuti rotasi bumi karena satelit telekomunikasi harus berada diatas wilayah bumi yang menggunakan satelit tersebut.
Keenam :
Apa itu RGB dan NIR ?
RGB disebut juga dengan True Colour atau warna sesungguhnya. RGB adalah warna-warna dasar yang menggambarkan gabungan (komposit) warna permukaan bumi. Citra satelit dasar yang belum terkomposit akan berwarna grayscale atau abu-abu. Misalnya Green menggambarkan vegetasi yang ada di bumi seperti vegetasi mangrove, misalnya ekosistem terumbu karang akan berwarna cyan (biru-biru muda), warna cyan adalah hasil komposit dari warna dasar RGB. Setiap satelit itu memiliki band-band seperti band Red, Green, Blue (RGB), dari band tersebut kita akan bisa mengidentifikasi dan bisa melihat warna permukaan bumi dari komposit warna warna tersebut, warna-warna tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan kita, atau apa yang akan kita lihat di bumi. Untuk Near Infra Red (NIR) adalah salah satu band yang ada di citra satelit yang khusus untuk mencermati thermal (suhu di laut) juga bisa untuk digunakan untuk mengetahui perubahan garis pantai.
Ketujuh :
Prosess menghasilkan citra ?
Untuk menghasilkan citra, dibutuhkan beberapa proses, Pertama, Satelit mengirimkan citra ke stasiun bumi, di stasiun bumi ini citra akan di proses dengan rangkaian L0, L1, L2 dan L3. Kedua, Proses L0 adalah data citra yang dikirimkan oleh satelit ke stasiun bumi, citra L0 ini masih belum jelas dan berbentuk titik-titik saja, Ketiga, dilanjutkan oleh proses L1, hasil L1 adalah citra yang sudah diproses di L0 namun masih belum dikoreksi geometrik ataupun radiometrik, Keempat, proses L2, citra hasil L2 adalah citra yang sudah terkoreksi geometrik dan radiometrik dan sudah berbentuk informasi spektral, Kelima, proses L3, citra L3 ini memuat informasi detail yaitu gabungan yang lengkap mencakup koreksi radiometrik, kelembapan, koreksi awan, koreksi atmosferik, kesesuaian dengan jarak matahari dan sesuai dengan survey lapangan.
Kedelapan :
Sensor Satelit ?
Sensor satelit itu dibagi menjadi 2 yaitu aktif dan pasif. Pertama: Sensor satelit aktif adalah sensor satelit yang memiliki energi sendiri, contohnya radar, radar adalah sensor yang menghasilkan gelombang sendiri dan menangkap pantulan gelombangnya sendiri, pantulan ini disebut dengan backscatter, radar ini sensitif terhadap objek tertentu, untuk objek tertentu ini saya belum mengetahui secara lengkapnya, pada dasarnya hasil dari sensor ini berupa tinggi dan rendahnya gelombang yang dihasilkan, misalkan vegetasi mangrove maka frekueni gelombang yang dihasilkan agak merata karena vegetasi mangrove berupa vegetasi yang luas dan tergolong sama dan tidak ada perbedaan yang mendasar. Kedua adalah, Sensor Pasif, pasif artinya sensor ini tidak memiliki energi sendiri untuk menghasilkan gelombang, namun masih mengandalkan gelombang elektromagnetik dari matahari, citra objek yang dihasilkan citra satelit sensor pasif ini berbentuk seperti sebenarnya (optise), contohnya seperti citra hasil satelit landsat, quickbird dan sebagainya.

Alhamdulillah tulisan ini telah saya tulis di malam ini, semoga apa yang saya tuliskan bisa menambah informasi yang bermanfaat untuk anda, dan sekali lagi saya harus minta maaf jika terdapat kesalahan dalam tulisan saya ini, kesalahan itu adalah berasal dari dalam diri saya pribadi dan jika ada benarnya itu datangnya dari Allah SWT. Kedua, tulisan ini hanya untuk menambah informasi untuk anda dan tidak bisa digunakan untuk daftar pustaka.
Terimakasih
Aziz Mukhsin
PUSFATJA LAPAN
Jakarta, Kamis, 4 Juni 2015

Comments

Popular posts from this blog

11 Instansi Pemerintah yang Menerima Magang Mahasiswa Perikanan dan Kelautan

Assalamualaikum Kerja praktek adalah salah satu rangkaian dari tugas akhir (TA), kerja praktek ini biasa dilakukan pada mahasiswa semester 5 ke atas, khususnya untuk mahasiswa eksakta seperti perikanan dan kelautan kerja praktek adalah prasyarat untuk mengambil seminar penelitian dan skripsi. Berikut 11 instansi-instansi pemerintah yang menerima mahasiswa perikanan dan kelautan untuk magang, kerja praktek dan penelitian. Bidang Penginderaan Jauh (Remote Sensing) dan Sistem Informasi Geografis (SIG) 1. Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (PUSFATJA LAPAN) Tema: 1. Pesisir dan Laut (Pulau Kecil Terluar, Mangrove dan Terumbu Karang), 2. Perikanan (Zona Potensial Penangkapan Ikan, Suhu Permukaan Laut, Klorofil-a). Alamat: Jl. Kalisari No. 8, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta 13710 Telp. (021) 8710065 Fax. (021)8722733 Website: http://pusfatja.lapan.go.id/ 2. Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Tema: 1. Pasang Surut, 2. Suhu Permukaan laut, 3. Peta Daerah penangkapan Ik

Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis 10

Assalamualaikum... Setelah melihat beberapa kali seminar proposal, ada satu hal yang membuat saya merasa ada sesuatu yang kurang dari proposal penelitian-penelitian itu, padahal saya belum seminar proposal. hehe. Langsung saja ya, sebenarnya sesuatu yang sederhana yaitu PETA LOKASI PENELITIAN... Peta yang dibuat dan digunakan pada proposal penelitian menurut saya belum standar, KENAPA ? Karena syarat-syarat peta di Proposal Penelitian tersebut tidak terpenuhi, contohnya tidak ada arah mata angin, keterangan titik penelitian, graticul dan lain lain... contoh petanya kaya gini. PETA LOKASI PENELITIAN     Dari contoh gambar diatas, kemudian pasti kita akan bertanya-tanya, contoh pertanyaan yang simple saja lah, lokasi penelitiannya pada derajat berapa ya ? hehe...  Nah, maka dari itu kemudian saya tertarik untuk menulis tentang Cara Membuat Peta Lokasi Penelitian Menggunakan ArcGis. Tulisan saya kali ini, InsyaAllah akan lebih ke Tutorial bagaimana cara pembuatan

Rantai Makanan pada Ekosistem Terumbu Karang

PENDAHULUAN Konsep ekosistem merupakan suatu konsep yang kompleks, karena di dalamnya terjadi hubungan timbal balik dan saling ketergantungan antara komponen-komponen penyusunnya, yang membentuk hubungan fungsional dan tidak dapat dipisahkan. Di dalam sebuah ekosistem terjadi transfer energi antara komponennya yang bersumber dari sinar matahari melalui proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan hijau berklorofil. Makhluk hidup lain yang tidak memiliki kemampuan berfotosintesis, menggunakan energi matahari dengan cara mengkonsumsi produsen (organisme yang dapat melakukan fotosintesis) dan begitu selanjutnya sehingga terbentuk suatu rantai makana. Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah tropis. Ekosistem ini memiliki produktivitas organic yang sangat tinggi (Burke et al, 2002). Demikian pula dengan keanekaragaman biota yang ada didalamnya. Di tengah samudra yang miskin bisa terdapat pulau karang yang produktif hingga kadang-kadang terumbu ka