Artikel ini adalah lanjutan Artikel Georeference SPL MODIS menggunakan ENVI 5.0.
Ketika Anda ingin memahami oseanografi dengan sempurna, maka pasti Anda akan bertemu dengan satu parameter oseanografi yang sering dijadikan parameter penentu kesuburan laut/produktifitas primer perairan.
Apakah parameter oseanografi itu ???
Klorofil-a, konsentrasi klorofil-a menentukan produktifitas primer pada perairan, produktifitas perairan yang tinggi menandakan kesuburan sebuah perairan, hal ini dapat dilihat dari jumlah produktifitas yang dihasilkan di perairan tersebut untuk menghasilkan fitoplankton. Klorofil-a merupakan pigmen yang mampu melakukan fotosintesis dan terdapat dalam seluruh organisme fitoplankton.
Klorofil-a merupakan hasil dari proses produktifitas primer, produktifitas primer ini ditentukan oleh tercukupinya nutrien, sedangkan nutrien merupakan hasil dari proses runoff dari darat dan juga proses pengadukan dasar perairan. Pada umumnya perairan laut lepas memiliki produktifitas primer lebih rendah dibandingkan produktifitas primer pesisir dan teluk, hal ini disebabkan karena nutrien di laut lepas lebih rendah daripada di pesisir dan teluk.
Pada perairan pesisir dan teluk umumnya konsentrasi klorofil-a tinggi dikarenakan oleh ketersedian nutrien yang tinggi berasal dari runoff daratan, intensitas sinar matahari cukup dan juga karena adanya percampuran massa air disebabkan oleh pengadukan dasar perairan (mixing). Tingginya klorofil-a dapat dijadikan parameter lokasi potensial untuk penangkapan ikan karena pada saat biomassa plankton meningkat terjadi juga peningkatan peningkatan biomassa ikan.
Berikut adalah langkah-langkah mengidentifikasi konsentrasi klorofil-a dari citra MODIS menggunakan softwere ArcGIS 10.
Silahkan di perhatikan dan dipraktekan.
1. Buka ArcGIS.
2. Pilih “Add Data... .”
3. Pilih data Klorofil yang sudah Anda koreksi geometrik menggunakan ENVI 5.
4. Klik “Yes”.
5. Klik “identify > Klik Kiri pada daerah di citra”.
6. Pilih “Arc Toolboox > Map Algebra > Raster Calculator.”
7. Klik 2 kali chl.tiff pada kolom layers and Variable. Klik “folder” pada Output raster kemudian “save menggunakan format .img”.
8. Klik “OK”.
9. Pilih “Identify”, lalu klik pada daerah di dalam citra. Hasil identify menunjukkan nilai konsentrasi klorofil 0.043 mg/L.
10. Finish.
Terimakasih dan sampai jumpa lagi di blog indooseanografi.net
Jales Veva Jaya Mahe
Merdeka
Ketika Anda ingin memahami oseanografi dengan sempurna, maka pasti Anda akan bertemu dengan satu parameter oseanografi yang sering dijadikan parameter penentu kesuburan laut/produktifitas primer perairan.
Apakah parameter oseanografi itu ???
Klorofil-a, konsentrasi klorofil-a menentukan produktifitas primer pada perairan, produktifitas perairan yang tinggi menandakan kesuburan sebuah perairan, hal ini dapat dilihat dari jumlah produktifitas yang dihasilkan di perairan tersebut untuk menghasilkan fitoplankton. Klorofil-a merupakan pigmen yang mampu melakukan fotosintesis dan terdapat dalam seluruh organisme fitoplankton.
Klorofil-a merupakan hasil dari proses produktifitas primer, produktifitas primer ini ditentukan oleh tercukupinya nutrien, sedangkan nutrien merupakan hasil dari proses runoff dari darat dan juga proses pengadukan dasar perairan. Pada umumnya perairan laut lepas memiliki produktifitas primer lebih rendah dibandingkan produktifitas primer pesisir dan teluk, hal ini disebabkan karena nutrien di laut lepas lebih rendah daripada di pesisir dan teluk.
Pada perairan pesisir dan teluk umumnya konsentrasi klorofil-a tinggi dikarenakan oleh ketersedian nutrien yang tinggi berasal dari runoff daratan, intensitas sinar matahari cukup dan juga karena adanya percampuran massa air disebabkan oleh pengadukan dasar perairan (mixing). Tingginya klorofil-a dapat dijadikan parameter lokasi potensial untuk penangkapan ikan karena pada saat biomassa plankton meningkat terjadi juga peningkatan peningkatan biomassa ikan.
Berikut adalah langkah-langkah mengidentifikasi konsentrasi klorofil-a dari citra MODIS menggunakan softwere ArcGIS 10.
Silahkan di perhatikan dan dipraktekan.
1. Buka ArcGIS.
2. Pilih “Add Data... .”
3. Pilih data Klorofil yang sudah Anda koreksi geometrik menggunakan ENVI 5.
4. Klik “Yes”.
5. Klik “identify > Klik Kiri pada daerah di citra”.
6. Pilih “Arc Toolboox > Map Algebra > Raster Calculator.”
7. Klik 2 kali chl.tiff pada kolom layers and Variable. Klik “folder” pada Output raster kemudian “save menggunakan format .img”.
8. Klik “OK”.
9. Pilih “Identify”, lalu klik pada daerah di dalam citra. Hasil identify menunjukkan nilai konsentrasi klorofil 0.043 mg/L.
10. Finish.
Terimakasih dan sampai jumpa lagi di blog indooseanografi.net
Jales Veva Jaya Mahe
Merdeka
Comments
Post a Comment